Karakteristik, Sifat, dan Mutu Minyak Kelapa Sawit

A. Pendahuluan



      Hasil akhir dari pengolahan tbs di pabrik minyak kelapa sawit adalah minyak dan inti sawit. Di beberapa pabrik telah ada yang mengolah inti sawit secara ekstraksi mekanis(memakai ekspeller) menghasilkan minyak inti sawit dan bungkil inti sawit. 
          Pada file kali ini, kita akan membahas apa karakteristik, sifat, susunan kimia, dan bagaimana spesifikasi mutu minyak kelapa sawit hasil pengolahan di pabrik minyak kelapa sawit.



B. Pembahasan 
         Minyak sawit adalah suatu trigliserida, yaitu: senyawa gliserol dengan asam lemak. Sesuai dengan bentuk bangun rantai asam lemaknya, minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat-linoleat. Minyak sawit berwarna merah jingga karena kandungan karotenoida (terutama β-karotena), berkonsistensi setengah padat pada suhu kamar (konsistensi dan titik lebur ditentukan oleh kadar ALB nya), dan dalam keadaan segar dan kadar asam lemak bebas yang rendah, bau dan rasanya cukup enak. Rumus bangun minyak kelapa sawit adalah sebagai berikut: 
         H 
         | 
  H---C---OOCR1 
  H---C---OOCR2
  H---C---OOCR3 
         |
         H 
Trigliserida 

     Minyak sawit terdiri dari berbagai trigliserida dengan rantai asam lemak yang berbeda-beda. Panjang rantainya adalah antara 14-20 atom karbon. Dengan demikian sifat minyak sawit ditentukan oleh perbandingan dan komposisi trigliserida tersebut. Komposisi Asam lemak minyak sawit dan minyak inti sawit dapat dilihat pada tabel berikut:



     Titik lebur minyak sawit tergantung pada kadar ALB nya atau lebih tepatnya pada kadar trigliseridanya. Pada kadar ALB 7% terdapat titik lebur terendah, karena terbentuk formasi eutectic antara digliserida dengan trigliserida. Kandungan asam lemak terbanyak dalam minyak kelapa sawit adalah asam lemak tidak jenuh oleat dan linoleat. Karena itu, minyak sawit merupakan golongan minyak asam oleat-linoleat. Jumlah asam lemak jenuh dan dan asam lemak tidak jenuh dalam minyak sawit adalah hampir sama. Komponen utamanya adalah asam palmintat dan oleat. Selain mengandung karotenoida 500-700 ppm (diantaranya β-karotena 54,4%) juga mengandung sterol 300 ppm (diantaranya kolesterol 4%, β-sitosterol 63%), tokoferol 500-800 ppm, dan fosfatida 500-1000 ppm. Kesemua zat tak tersabunkan tersebut hanya 0,3% dari kandungan minyak sawit. Berikut ini sifat-sifat fusuk minyak sawit menurut standar AOCS:



          Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa minyak sawit yang bermutu baik adalah minyak dengan kadar ALB rendah dan mempunyai daya pemucatan yang tinggi. Jacobsberg: "memberikan perbandinyan mutu minyak sawit dalam kelas mutu biasa dan mutu khusus" seperti pada tabel berikut:


Comments