Tim Unit Semprot di Perkebunan Kelapa Sawit

A. Pendahuluan
    Dalam dunia perkebunan kelapa sawit selalu mengalami perkembangan kearah mekanisasi dengan lebih mengurangi penggunaan tenaga manusia. Tidak terkecuali dengan item pekerjaan dasar dalam perawatan/ penanganan gulma di perkebunan, terutama yang menggunakan bahan herbisida (chemist). 
    Chemist merupakan suatu item yang harus penuh perhatian, mulai dari penggunaan bahan, tenaga kerja, efektivitas dalam mobilisasi lapangan, dan hasil akhir. Dalam aplikasi chemist dilapangan ada sistem kerja per afdeling/Divisi dan juga ada sistem unit semprot (TUS). Pada artikel ini akan di bahas perkembangan team unit semprot. 
    
B. Team Unit Semprot
    Team ini merupakan suatu kelompok yang dibentuk dengan dilengkapi fasilitas mobilisasi bahan herbisida dan alat semprot. Dalam pembentukan team ini dibutuhkan beberapa perlengkapan, sebagai berikut:
  1. Satu unit kendaraan roda empat (truk atau wheel traktor), yang dilengkapi satu sampai tiga unit tangki untuk membawa larutan herbisida dan membawa alat semprot. 
  2. 20 s/d 30 tenaga kerja untuk tukang semprot. 
  3. Unit semprot sesuai tenaga kerja semprot (RB15 atau Micron Herbi Sprayer/MHS). 

    Satu team semprot (TUS) dengan anggota 20 s/d 30 tenaga kerja semprot, cukup untuk areal kebun seluas 4.000 s/d 5.000 ha jika dalam kondisi pusingan normal. Dengan dasar perhitungan sebagai berikut:
  1. Rotasi semprot pasar dan piringan 3 s/d 4 kali setahun. 
  2. Hari kerja semprot di asumsikan 20 hari/bulan (5 hari hujan dan 5 hari libur). 
  3. Out put semprot dengan RB-15= 3 s/d 4 ha/hk dan dengan MHS= 4 s/d 5 ha/hk. 
  4.     Berikut ini beberapa keuntungan menggunakan team unit semprot (TUS):
  5. Penghematan tenaga supervisi (mandor). 
  6. Pengontrolan jauh lebih baik. 
  7. Mobilitas tinggi; dengan otomatis meningkatkan out put semprot. 
  8. Kualitas pencampuran herbisida jauh lebih baik. 
  9. Pengorganisasian kerja jauh lebih baik. 


Sample object visual TUS:

Comments