Memandang PHK dengan Cara Baru
A. Apakah Yang di maksud dengan PHK
Pemutusan hubungan kerja (PHK) bukanlah akhir dari segalanya. Situasi ini tidak berarti bahwa Anda ditakdirkan berada dalam kondisi tanpa pekerjaan selama-lamanya. Nah, jika Anda termasuk dari mereka yang belum pernah mengalami pemutusan kerja, teruskanlah membaca karena Pemutusan dapat terjadi kapan saja di sepanjang karier Anda. Sadarilah bahwa perusahaan berkembang, menyatu, atau memindahkan lokasi usahanya sehingga pengurangan tenaga kerja dan PHK menjadi hal yang lumrah.
Meski demikian, rasa kaget yang mendalam saat kehilangan pekerjaan dapat menjadi pukulan hebat. Tidak ada orang yang mau di lepaskan dari posisinya tanpa peringatan atau persiapan yang cukup, meskipun biasanya hal ini bisa menjadi stimulan bagi perubahan karier. Kehidupan kerja kita sudah menjadi bagian yang demikian penting, sehingga cukup normal jika kita merasa agak tidak nyaman untuk beberapa waktu.
Jadi jangan diambil hati. Apakah perusahaan Anda mengurangi jumlah pekerjanya atau tengah bergabung (merger) dengan organisasi lain dan sebagai konsekuensinya peran Anda tidak lagi dibutuhkan, keputusan tersebut adalah murni keputusan bisnis. Oleh karenanya, pandanglah suatu kejadian sebagai peluang. Anggaplah Anda telah dibebaskan dari beban untuk memutuskan sendiri meninggalkan posisi lama.
B. Dua pola pikir karier
Stybel dan Peabody (2001, dalam Harvard Business Review on Managing Your Career, 2002) mengidentifikasi dua tipe pola pikir karier yang akan membantu memahami lebih jauh pandangan kita terhadap pekerjaan. Tipe pertama adalah:"pola pikir pendudukan jabatan; Orang dengan pola pikir ini percaya pada stabilitas pekerjaan. Oleh karenanya, bisa dimengerti bahwa mereka merasa tersesat, ter khianati, dan merasa ditolak saat dilepaskan dari pekerjaan. Sebaliknya, mereka yang memiliki pola pikir tipe kedua, yaitu;"mentalitas penugasan", memandang peran apapun yang mereka pegang sebagai pijakan dalam mengembangkan karier secara keseluruhan. Saat mereka dihadapkan pada situasi pemutusan kerja, mereka dengan cepat bangkit lagi.
Untuk penyiapan diri menghadapi kemungkinan pemutusan kerja sangat masuk akal apabila Anda bisa mengambil pola pikir penugasan tadi dan percaya bahwa tidak ada pekerjaan yang benar-benar permanen. Dengan melakukan ini, Anda akan merasa termotivasi untuk secara konsisten membangun jejaring dengan efektif---tidak hanya saat Anda memerlukan pekerjaan. Anda bahkan bisa belajar agar lebih peka terhadap tanda-tanda tertentu di perusahaan dan mengajukan diri untuk di PHK yang akan memberikan kendali atas situasi Baru.
A. Apakah Yang di maksud dengan PHK
Pemutusan hubungan kerja (PHK) bukanlah akhir dari segalanya. Situasi ini tidak berarti bahwa Anda ditakdirkan berada dalam kondisi tanpa pekerjaan selama-lamanya. Nah, jika Anda termasuk dari mereka yang belum pernah mengalami pemutusan kerja, teruskanlah membaca karena Pemutusan dapat terjadi kapan saja di sepanjang karier Anda. Sadarilah bahwa perusahaan berkembang, menyatu, atau memindahkan lokasi usahanya sehingga pengurangan tenaga kerja dan PHK menjadi hal yang lumrah.
Meski demikian, rasa kaget yang mendalam saat kehilangan pekerjaan dapat menjadi pukulan hebat. Tidak ada orang yang mau di lepaskan dari posisinya tanpa peringatan atau persiapan yang cukup, meskipun biasanya hal ini bisa menjadi stimulan bagi perubahan karier. Kehidupan kerja kita sudah menjadi bagian yang demikian penting, sehingga cukup normal jika kita merasa agak tidak nyaman untuk beberapa waktu.
Jadi jangan diambil hati. Apakah perusahaan Anda mengurangi jumlah pekerjanya atau tengah bergabung (merger) dengan organisasi lain dan sebagai konsekuensinya peran Anda tidak lagi dibutuhkan, keputusan tersebut adalah murni keputusan bisnis. Oleh karenanya, pandanglah suatu kejadian sebagai peluang. Anggaplah Anda telah dibebaskan dari beban untuk memutuskan sendiri meninggalkan posisi lama.
B. Dua pola pikir karier
Stybel dan Peabody (2001, dalam Harvard Business Review on Managing Your Career, 2002) mengidentifikasi dua tipe pola pikir karier yang akan membantu memahami lebih jauh pandangan kita terhadap pekerjaan. Tipe pertama adalah:"pola pikir pendudukan jabatan; Orang dengan pola pikir ini percaya pada stabilitas pekerjaan. Oleh karenanya, bisa dimengerti bahwa mereka merasa tersesat, ter khianati, dan merasa ditolak saat dilepaskan dari pekerjaan. Sebaliknya, mereka yang memiliki pola pikir tipe kedua, yaitu;"mentalitas penugasan", memandang peran apapun yang mereka pegang sebagai pijakan dalam mengembangkan karier secara keseluruhan. Saat mereka dihadapkan pada situasi pemutusan kerja, mereka dengan cepat bangkit lagi.
Untuk penyiapan diri menghadapi kemungkinan pemutusan kerja sangat masuk akal apabila Anda bisa mengambil pola pikir penugasan tadi dan percaya bahwa tidak ada pekerjaan yang benar-benar permanen. Dengan melakukan ini, Anda akan merasa termotivasi untuk secara konsisten membangun jejaring dengan efektif---tidak hanya saat Anda memerlukan pekerjaan. Anda bahkan bisa belajar agar lebih peka terhadap tanda-tanda tertentu di perusahaan dan mengajukan diri untuk di PHK yang akan memberikan kendali atas situasi Baru.
Comments
Post a Comment