Manfaat Janjang kosong (Jangkos) Kelapa Sawit
Setelah tandan buah segar tanaman kelapa sawit masuk ke pengolahan (pabrik) maka ada hasil buangan akhir yang sangat bermanfaat yang kita sebut dengan nama jangkos. Pada artikel kali ini akan di uraikan apa dan seperti apa fungsi janjang kosong ini.
Jangkos ini dapat direalisasikan sebagai pupuk alami (kompos) dengan dua cara aplikasi:
a. Pupuk Jangkos
Metode ini adalah janjang kosong di aplikasikan langsung ke lapangan dengan menyusunnya disekitar piringan pada tanaman Tbm dan pada tanaman dewasa di aplikasi di jalur tanam/gawangan mati.
Berikut ini kandungan unsur utama pada janjang kosong: Urea= 8,0 Kg, Rp= 2,9 Kg, MOP= 18,3 Kg, dan Kieserit= 5 Kg. Juga dalam dosis kecil terdapat unsur B, Cu, Zn, Fe, dan Mn.
Proses penguraian (dekomposisi) jangkos oleh mikroorganisme dan mineralisasi dilapangan berjalan relatif lambat. Penguraian 50% kandungan unsur hara dilapangan memerlukan waktu 205 hari untuk Nitrogen (N), 85 hari untuk Fosfor (P), 25 hari untuk potasium (K), dan 115 hari untuk magnesium (Mg).
b. Pupuk Abu
Pupuk ini merupakan hasil dari pembakaran janjang kosong kelapa sawit. Kandungan utama unsur hara abu janjang adalah: K2O= 35 - 47%, P2O5= 2,3 - 3,5%, MgO= 4 - 6%, dan CaO= 4 - 6%.
Rekomendasi penempatan (realisasi) abu janjang adalah sebagai berikut:
1. Untuk umur tanaman 3 - 6 tahun: abu janjang disebar secara melingkar dengan radius 30 cm dari pangkal pokok sampai batas luar piringan.
2. Pada umur tanaman >7 tahun dan vegetasi gulma tidak terlalu merugikan, maka di sebar merata pada gawangan mati di sekitar tumpukan pelepah.
Comments
Post a Comment