Penanganan Gulma dan Jenis Herbisida yang Digunakan di Perkebunan Kelapa Sawit

A. Pendahuluan
    Gulma merupakan jenis tanaman yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman yang di budidayakan di areal tertentu. Karena itu, perlu dilaksanakan penanganan khusus untuk mengatasi pertumbuhan gulma di areal budidaya. Di perkebunan kelapa sawit, pengendalian gulma dilaksanakan dengan secara manual dan kimia. Pada artikel kali ini, kita fokus pada pembahasan pengendalian gulma secara kimia. 


    
B. Pembahasan
    Pengendalian gulma secara kimia di perkebunan kelapa sawit dilakukan dengan menggunakan herbisida yang disesuaikan dengan jenis gulma di areal budidaya tanaman kelapa sawit tersebut. Dengan uraian sebagai berikut:

1. Pengendalian Lalang 
    Dalam pengendalian lalang (Imperata cylindrica) secara kimia di areal budidaya tanaman kelapa sawit, ada tiga metode pengendalian:

a. Pengendalian secara blanket
    Pengendalian lalang dengan metode ini dilakukan pada areal yang ditumbuhi lalang secara meluas (sheet/blanket). Jenis herbisida yang di gunakan adalah sebagai berikut:
  • Glyphosate IPA: dengan bahan aktif Iso-propyl amine 480g/l, contoh merek dagang (Roundup 486 AS), dan dosis perhektar adalah 5 s/d 6 l/ha untuk areal terbuka dan 3,5 s/d 4,5 l/ha untuk kawasan terlindung. 
  • Glyphosate Kalium: dengan kandungan Glifosat kalium 620g/l, contoh merek dagang (Touchdown 620 AS),  dan dosis perhektar adalah 3 s/d 3,5 l/ha untuk areal terbuka dan 2 s/d 2,5 l/ha untuk kawasan terlindung. 

    Dalam pengaplikasian herbisida ini di tekankan penggunaan Low Volume (LV= 100 - 250 liter/Ha) dan Medium Volume (MV= 450 - 600 liter/Ha) disesuaikan dengan ketebalan pertumbuhan lalang dan kecepatan angin di areal yang akan disemprot. 

b. Pengendalian secara sporadis 
    Pengendalian lalang yang sporadis (terpencar-pencar) akan lebih efektif jika diberantas dengan metode spot-spraying. Herbisida yang digunakan adalah berbahan aktif Glyphosate IPA dengan konsentrasi larutan 1,5 - 1,3% atau Glyphosate-Kalium dengan konsentrasi larutan 0,5 - 0,7%.

c. Pengendalian Secara Wipping
    Pengendalian dengan cara me-lap lalang (wipping lalang) dengan menggunakan kain katun yang berukuran 3 x 12 cm yang dibalutkan pada dua atau tiga jari tangan. Lap lalang dimulai dengan penyapuan kain yang telah dicelup ke dalam larutan herbisida dari ujung pangkal daun hingga ke ujung daun secara merata dan basah, dan dilakukan per helai daun lalang. 
    Herbisida yang digunakan adalah berbahan aktif Glyphosate IPA dengan konsentrasi larutan 1 - 1,3% atau Glyphosate-Kalium dengan konsentrasi larutan 0,5 - 0,7%.

2. Pengendalian Gulma Pakis
    Pengendalian gulma pakis secara kimia dengan menggunakan herbisida berbahan aktif parakuat 200 g/l + Metil-metasulfuron 200 g/l, contoh merek dagang (Gramoxone 276 SL + Ally 20 WDG, dan dosis 1,5 + 0,075 l/ha blanket. 

3. Pengendalian gulma kayuan
    Pengendalian gulma kayuan (anak kayu) secara kimia dengan herbisida berbahan aktif Triklopir 480 g/l dengan contoh merek dagang Garlon 480 EC dengan dosis 1 l/ha blanket dan Metil-metasulfuron 200 g/l dengan merek dagang (Ally 20 WDG) dengan dosis 0,05 - 0,25 l/ha blanket. 

4. Pengendalian Keladi Liar
    Pengendalian keladi liar (Colocasia sp. dan Caladium sp.) dengan cara kimia digunakan herbisida berbahan aktif Metil-metasulfuron 200 g/l dengan contoh merek dagang Ally 20 WDG + Indostick dengan dosis 0,03 + 0,2 liter/ha blanket. 

Comments